Kristi Eka Arummi

MASA DEPAN ADALAH MILIK MEREKA YANG PERCAYA PADA KEINDAHAN MIMPI-MIMPI MEREKA...

"The Future Belongs To Those Who Believe In The Beauty Of Their Dreams"

WELCOME TO KITTIW BLOG

Rabu, 02 April 2014

KRIPTOGRAFI, ENKRIPSI DAN DESKRIPSI

Terminologi

Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan seni untuk menjaga pesan agar aman. “Crypto”  berarti “secret” (rahasia) dan “graphy” berarti “writing” (tulisan).
n        Para pelaku atau praktisi kriptografi disebut cryptographers.
n     Sebuah algoritma kriptografik (cryptographic algorithm), disebut cipher, merupakan persamaan  matematik yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi.
n   Enkripsi merupkan proses yang dilakukan untuk mengamankan sebuah pesan (yang disebut  plaintext) menjadi pesan yang tersembunyi (disebut ciphertext)
n      Ciphertext adalah pesan yang sudah tidak dapat dibaca dengan mudah.
n       Dekripsi merupakan proses sebaliknya, untuk mengubah ciphertext menjadi plaintext.
n Cryptanalysis adalah seni dan ilmu untuk memecahkan ciphertext tanpa bantuan kunci. Cryptanalyst adalah pelaku atau praktisi yang menjalankan  cryptanalysis.

Enkripsi

n  Enkripsi digunakan untuk menyandikan data-data atau informasi sehingga tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak berhak.
n  Dengan enkripsi data anda disandikan (encrypted) dengan menggunakan sebuah kunci (key).
n   Untuk membuka (decrypt) data tersebut digunakan juga sebuah kunci yang dapat sama dengan kunci untuk mengenkripsi (untuk kasus private key cryptography) atau dengan kunci yang berbeda (untuk kasus public key cryptography).

Proses Enkripsi

pkripto_1

Secara matematis, proses atau fungsi enkripsi (E) dapat dituliskan sebagai:
E(M) = C
dimana: M adalah plaintext (message) dan C adalah ciphertext.
Proses atau fungsi dekripsi (D) dapat dituliskan sebagai:
D(C) = M          

Teknik  Dasar Kriptografi
n  Substitusi
  • Langkah pertama adalah membuat suatu tabel substitusi. Tabel substitusi dapat dibuat sesuka hati, dengan catatan bahwa penerima pesan memiliki tabel yang sama untuk keperluan dekripsi.
  • Bila tabel substitusi dibuat secara acak, akan semakin sulit pemecahan ciphertext oleh orang yang tidak berhak.
  • Contoh :
n  Tabel Subsitusi
·         A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-K-L-M-N-O-P-Q-R-S-T-U-V-W-X-Y-Z-1-2-3-4-5-6-7-8-9-0-.-,
·         B-F-1-K-Q-G-A-T-P-J-6-H-Y-D-2-X-5-M-V-7-C-8-4-I-9-N-R-E-U-3-L-S-W-,-.-O-Z-0
·         Contoh :
·         SISTEM
·         7P7CQY (TABEL SUBSITUSI)
·         VLVWHP (CAESAR CHIPHER)
·         FVFGRZ (ROT13)

n  Caesar Cipher

·         Metode Caesar Cipher yang digunakan oleh Julius Caesar. Pada prinsipnya, setiap huruf digantikan dengan huruf yang berada tiga (3) posisi dalam urutan alfabet.
·         Sebagai contoh huruf “a” digantikan dengan huruf “D” dan seterusnya.
·         Transformasi yang digunakan adalah:
·         plain : a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
·         cipher: D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C

n  ROOT 13
·         Pada sistem ini sebuah huruf digantikan dengan huruf yang letaknya 13 posisi darinya.
·         Sebagai contoh, huruf “A” digantikan dengan huruf “N”, huruf “B” digantikan dengan huruf “O”, dan seterusnya.
·         Secara matematis, hal ini dapat dituliskan sebagai:
·         C ROT13 = (M)
·         Untuk mengembalikan kembali ke bentuk semulanya dilakukan proses enkripsi ROT13 dua kali.
·         M = ROT13(ROT13(M))


n  Blocking
  •        Sistem enkripsi terkadang membagi plaintext menjadi blok-blok yang terdiri dari beberapa karakter yang kemudian dienkripsikan secara independen.
  •          Dengan menggunakan enkripsi blocking dipilih jumlah lajur dan kolom untuk penulisan pesan. Jumlah lajur atau kolom menjadi kunci bagi kriptografi dengan teknik ini.
  •     Plaintext dituliskan secara vertikal ke bawah berurutan pada lajur, dan dilanjutkan pada kolom berikutnya sampai seluruhnya tertulis. Ciphertext-nya adalah hasil pembacaan plaintext secara horizontal berurutan sesuai dengan blok-nya.

Jika plaintext adalah 5 TEKNIK DASAR KRIPTOGRAFI maka hasil chipertext ) . Jika menggunakan teknik blocking dengan 1blok berisi 4 karakter.
Enkripsi_4        




n  Permutasi
  • Salah satu teknik enkripsi yang terpenting adalah permutasi atau sering juga disebut transposisi. Teknik ini memindahkan atau merotasikan karakter dengan aturan tertentu. Prinsipnya adalah berlawanan dengan teknik substitusi.
  • Dalam teknik substitusi, karakter berada pada posisi yang tetap tapi identitasnya yang diacak. Pada teknik permutasi, identitas karakternya tetap, namun posisinya yang diacak.
  • Sebelum dilakukan permutasi, umumnya plaintext terlebih dahulu dibagi menjadi blok-blok dengan panjang yang sama.
  • Untuk contoh diatas, plaintext akan dibagi menjadi blok-blok yang terdiri dari 6 karakter, dengan aturan permutasi sebagai berikut :
Enkripsi_5
            Dengan menggunakan aturan diatas, maka proses enkripsi dengan permutasi dari plaintext adalah sebagai berikut :

Enkripsi_6

Ciphertext yang dihasilkan dengan teknik permutasi ini adalah "N ETK5 SKD AIIRK RAATGORP FI".

n  Ekspansi
  • Suatu metode sederhana untuk mengacak pesan adalah dengan memelarkan pesan itu dengan aturan tertentu.
  • Salah satu contoh penggunaan teknik ini adalah dengan meletakkan huruf konsonan atau bilangan ganjil yang menjadi awal dari suatu kata di akhir kata itu dan menambahkan akhiran "an".
  • Bila suatu kata dimulai dengan huruf vokal atau bilangan genap, ditambahkan akhiran "i".

n  Pemampatan
  • Mengurangi panjang pesan atau jumlah bloknya adalah cara lain untuk menyembunyikan isi pesan. Contoh sederhana ini menggunakan cara menghilangkan setiap karakter ke-tiga secara berurutan.
  • Karakter-karakter yang dihilangkan disatukan kembali dan disusulkan sebagai "lampiran" dari pesan utama, dengan diawali oleh suatu karakter khusus, dalam contoh ini digunakan "&".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar