Kristi Eka Arummi

MASA DEPAN ADALAH MILIK MEREKA YANG PERCAYA PADA KEINDAHAN MIMPI-MIMPI MEREKA...

"The Future Belongs To Those Who Believe In The Beauty Of Their Dreams"

WELCOME TO KITTIW BLOG

Rabu, 30 April 2014

Etika Yang Ada Dalam Keluarga

Keluarga adalah masyarakat terkecil yang sekaligus menjadi dasar dari masyarakat yang lebih luas, termasuk komunitas, agama, organisasi dan negara. Maka peran keluarga sangat penting sebab keluarga kuat berarti masyarakat kuat, keluarga sejahtera berarti masyarakat/ negara sejahtera. Keluarga adalah kesatuan yang sewajarnya dan bersifat pokok dari masyarakat dan berhak mendapat perlindungan dari masyarakat dan negara.
Karena keluarga merupakan cikal bakal masyarakat dan negara maka keluarga berhak mendapatkan perlindungan dari masyarakat dan negara. Pemberdayaan keluarga Indonesia tidak memperhatikan hal yang lebih esensial seperti pendidikan dalam keluarga, pembinaan mental, moral, etika dan rohani. Hal ini yang harus diutamakan kedepan dalam rangka memberdayakan keluarga. Untuk lebih lanjut mendalami apa itu keluarga akan di bahas pada pembahasan dibawah ini.
Seorang anak harus menghormati orang tua, berbakti kepada orang tua dan taat pada orang tua. Karna orang tua kita telah melahirkan, membesarkan kita dari kecil hngga dewasa yang penuh kasih saying.  Bahkan orang tua kita sudah memberikan segala-galanya tanpa pamrih kepada ank-anaknya tanpa mengharapkan imbalan dari anaknya.  Orang tua menyayangi anaknya melebihi dirinya. 
Kewajiban seorang anak hanya membalasnya dengan tingkah dan sikap anak yang baik terhadap orang tua, membahagiakan atau membanggakan orang tua melalui prestasi dan keberhasilan anak.  Orang tua bukan berarti hanya kedua orang tua yang melahirkan kita. Tetapi orang tua yang dimaksud disini adalah orang yang lebih tua dari kita haruslah bersikap baik dengannya.  Selain kewajiban anak terhadap orang tua, anak juga mempunyai hak terhadap orang tua, yaitu: mendapatkan kasih sayang, perhatian, bimbingan dan kehidupan yang layak. Suatu sikap keteladanan dan perbuatan yang baik dan positif yang dilakukan oleh orang tua sangat diperlukan. Hal ini merupakan proses pendisilinan diri anak sejak dini, agar anak terbiasa berbuat baik sesuai dengan aturan dan norma yang ditetapkan di masyarakat berdasarkan kaidah yang berlaku orang tua yang dapat member cntoh tauladan yang baik kepada anak-anaknya adalah orang tua yang mampu dan dapat membimbing anak-anaknya ke jalan yang baik sesuai dengan yang diharapkannya.
·         Pembentukan Sikap
Untuk mengetahui sejauh mana peranan sikap orang tua terhadap anak, maka akan diperinci setiap sikap serta akibatnya yang dapat dilihat dari sifat-sifat kepribadia yang terbentuk, yaitu :
1)      Sikap Terlalu Menyayangi Dan Melindungi Serta Memanjakan
Orang tua terlampau cemas, oleh karena itu berhati-hati sekali mendidik anaknya dan senantiasa menjaga agar anaknya terhindar dari bahaya. Sikap melindungi dan menyayangi anak terlalu berlebihan serta cenderung mengerjakan apa saja untuk anaknya, akibatnya anak tidak dapat kesempatan untuk belajar berbuat sendiri, mengambil keputusan, anak sangat bergantung kepada orang tuanya sulit untuk menyesuaikan diri, bersifat ragu-ragu.
2)      Sikap Otoriter
Sikap ini menggambarkan pengawasan yang keras dari orang tua terhadap anak-anaknya, banyak larangan, semua perintah harus dilaksanakan tanpa ada pengertia kepada anak. Akibatnya menjadi tidak taat bahkan anak melawan terang-terangan atau pura-pura taat, menjadi pasif, kurang inisiatif, bersifat menunggu (perintah), kemampuan untuk merencanakan sesuatu, tidak dapat mengambil keputusan sendiri, akan mudah cemas dan putus asa.
3)      Sikap Demokratis
Sikap ini dapat digambarkan sebagai sikap orang tua yang senantiasa berembuk dengan anaknya mengenai tindakan-tindakan yang harus diambil, menerangkan alas an-alasan peraturan-peraturan member kesempatan pada anak untuk berpartisipasi, berinisiatif menghargai pendapat anak-anaknya, menanggapi pertanyaan-pertanyaan anak-anaknya, membimbing anak-anak ke arah penyadaran akan menjadi hal dan kewajiban dan bersikap toleran. Dari sikap demokratis ini akan menimbulkan kemampuan berinisiatif.

              Dalam keluarga biasanya penerapan nilai dan norma serta etika dan moral , Tak terlepas dari penerapan :
·         Kegamaan :
            Menurut suyono agama adalah sikap masyarakat atau kelompok manusia terhadap kekuatan dan kekuasaan mutlak yang di nggap atau di yakini sebagai suatu yang menentukan atau berperan menentukan kepentingan nasib kelompok manusia itu sendirin, yang kemudian menjadi suatu sistem untuk mengatur hubungan antara manusia dengan tuhanya .duania gaib, dan anatara sesama manusia sera lingkunganya,
             Pada kehidupan kelurga , orang tua pada umumnya mrngharapakan supaya anakanya tumbuh berkembang menjadi anak ynag baik, soleh dan solehah anak di harapkan tidak terjerumus pada perbutan –perbuatan yang yang nista,
dalm sebuah penelitian sebagian besar responding menyatakan bahawa sebaikanya pendidikan agam mulai di tanamkan sejak masih anak-anak , hal ini juga di nyatakan oleh beberpa informan seperti priyatno dan suparjan , mereka menggap sebaiknya penenaman nilai agama terhadap anak-anaknya pada saat masih anak-anak.
            dalam kelurga saya agama adalah hal ynag sanagta di junjug tinggi adanya, penerapan agama sangat kental dalam kelurga sya, seperti contoh kewajiban menunaikan shalat sudah menjadi norma dalam keluraga saya, juka salah stu anggota keluraga saya lalai dalam melakasanakn maka akan mendapatkan saknsi baik berupa teguran dari orang tua ,
·         Tata krama
            Tata krama ataupun sering di sebut sospan santun merupakan aturan yang berlaku dalam kehidupan atau pergaulan dalam masyarakat , yang sudah berlaku secara turun temurun, dalam kelurga saay cara menenmakan anggota kelurga sejak usia dini yaitu mash balita karena usia itu  anak akan mudah diatur , diarahkan pada hal-haln yanng bersifat kebaikan, selain itu di maksudkan pula supaya anak terbiasa punya tata krama dalam bergaul, sehinng kalau dudah dewasa sudah mampu untuk menghorti yang lehih tua.oleh kerena itu kelurga masih sangat mempertahankan pada norma yang berlaku yang mengutamakan tata krama.,
Setiap orang tua harus senantiasa belajar tentang ilmu mendidik anak karena tidak ada Sekolah khusus untuk menjadi orang tua. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar